Rabu, 27 April 2011

Ilmu Astronomi Islam

Menentukan Jarak Bumi ke Matahari dengan Metode Radiasi Panas

Sketsa karya tulis :
DASAR
1)dari Abdulloh bin Mas’ud rodiyallohuan,rasullulloh shallallohu’alaihi wasallam bersabda:
“…jarak antara langit dengan langit yang setelahnya(jarak antara langit ke-1 dan ke-2 dst.) adalah 500 tahun perjalanan dan jarak antara langit dan bumi adalah 500 tahun perjalanan…”(mutawatir)
dalam riwayat Ahmad :
“…tebal setiap langit adalah 500 tahun perjalanan.
sementara perjalanan yang dimaksud adalah perjalanan unta.

Dengan kecepatan rata-rata perjalanan unta selama 18 jam = 7mph atau 11,2 km/h(data lomba maraton unta di Bahrain).
Diperoleh jarak 500 tahun perjalanan unta = 47.577.600 km
2)Dari Abbas bin Abdul Muththolib rodiyallohuan,Rasullulloh shallallohu’alaihi wasallam bersabda:”Tahukah kalian jarak antara langit dan bumi?”Para sahabat rodiyallohuan berkata:”Kami tidak mengetahuinya”.Rasul menjawab :”Jarak antara keduanya mungkin 71,72 atau 73 tahun perjalanan.”
Imam Adz-dzahabi :”Tidak ada pertentangan di antara kedua hadist ini,karena kalau dikatakan 500 tahun itu dengan perjalanan unta,adapun yang tujuh puluh tahun lebih maka itu menggunakan kuda”.
Hal ini tepat dengan dukungan data empiris berikut:

Kecepatan rata-rata kuda dalam lari 100 m = 89 km/h(data perlombaan kuda di Amerika)
Maka jarak 71 tahun perjalanan = 53.686.224 km
Maka jarak bumi ke permukaan langit ke tujuh menurut perjalanan unta = 666.086.400 km atau 751.607.136 km menurut perjalanan kuda.
PERTANYAAN KOREKSI
Dengan data fakta di atas maka jika dibandingkan dengan ilmu astronomi sekarang(yang berteori bahwa jarak bumi matahari=150 juta km) lalu dimanakah letak bintang-bintang yang bahkan secara teori ada yang berjarak milyaran tahun cahaya?(sementara jarak 1 tahun cahaya secara teori 9.000.000.000.000 km)

JAWAB
Kerancuan ini terjadi karena salahnya teori yang menyatakan kecepatan cahaya konstan yaitu = 300.000 km/s,sehingga aplikasinya terhadap teropong/teleskop yang mengukur jarak secara astronomi menjadi salah.Adapun metode perhitungan teori astronomi sekarang sebagai berikut :
1. METODE PERGESERAN DOPPLER (KECEPATAN RADIAL/KR)



2. METODE ASTROMETRI



3. METODE MIKROLENSA (memanfaatkan sifat/fenomena gravitational lensing)


4. METODE TRANSIT



5. METODE PENGAMATAN LANGSUNG DENGAN TEROPONG SPITZER


Adalah salah karena

1)dalam kaidah fisika nuklir justru massa matahari(dalam salah satu rumus metode di atas sebagai massa bintang) adalah mendekati 0 kg (contohnya apakah api yang berpijar dapat bermassa) karena api merupakan boson = energi yang massanya mendekati 0 kg sebesar apapun apinya
dan
2)kecepatan cahaya yang menjadi acuan ukur yaitu 300.000 km/s adalah salah karena kecepatan cahaya dalam kaidah boson kecepatannya tergantung dari daya sumber.
PEMBAHASAN
Secara sederhana sebenarnya telah jelas bahwa setiap cahaya yang terbentuk PASTI dipengaruhi adanya elektron dan positron dengan energi “per paket” foton 511 keV,dan secara formulasinya juga menjelaskan bahwa kecepatan cahaya yang terbentuk tergantung pada voltase sumber,hal ini berarti kecepatan cahaya TIDAK KONSTAN.
Bukti eksperimen sederhana:
Tahap 1 :
Letakkan dua kipas angin secara sejajar dengan pandangan,depan dan belakang.Kipas belakang diputar dengan frekuensi lebih rendah dari kipas yang berada di depan,amati putaran baling-baling kipas belakang melalui baling-baling kipas depan.Amati dan coba dengan variasi frekuensi antara kipas depan dan belakang.
Tahap 2 :
Letakkan lampu merah di belakang kipas yang diputar dengan beberapa variasi frekuensi putaran,amati dan amati pula dengan lampu dalam beberapa variasi voltase.

Kesimpulan :
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa ‘frekuensi’ cahaya dalam tiap voltase yang berbeda adalah tidak konstan yang berarti kecepatan cahaya berubah-ubah sesuai dengan voltase sumber.
c = akar Vq /m
Dengan demikian dengan laser 100 kW pun kecepatan cahaya belum mencapai 300.000 km/s.
PEMBAHASAN 2
DASAR
Cahaya dan panas yang dipancarkan matahari merupakan energi berbentuk radiasi yang merupakan boson(partikel energi yang memancarkan gelombang).Dengan rumusan :
E = mc(t2-t1) = mc^2=mgh
maka jarak antara benda yang terkena radiasi dalam hal ini permukaan bumi dengan matahari yang merupakan sumer radiasi dapat ditentukan.
catatan: persamaan energi diatas disamakan karena pada faktanya cahaya dipengaruhi pergerakannya oleh gravitasi(graviton) seperti gejala “red-shift gravitational” ,serta cahaya berhubungan dengan panas melalui perantara pergerakan electron(perhatikan percobaan para ilmuwan antara hubungan kalor dan electron) .
TO THE POINT
Radiasi matahari (cahaya dan panas) dengan panjang gelombang 2,9exp-9(data empiris perhitungan menurut formulasi ‘Wien’) maka dengan memasukkannya ke dalam formulasi
T = C/lambda

diperoleh suhu matahari 1000.000 K atau ( 1000.000-273) derajat C (untuk mempermudah kita anggap 1000.000 derajat C).Dengan demikian,ketika kita memasukkannya ke dalam persamaan :
E = mc(t2-t1) = mc^2=mgh
dengan mengabaikan perbedaan suhu permukaan bumi dengan matahari,maka diperoleh kecepatan radiasi cahaya dan panas bumi 1000 m/s,sehingga diperoleh jarak bumi dan matahari dipastikan mendekati 100 km.
BUKTI SEDERHANA
radiasi yang dipancarkan sumber radiasi dapat dipastikan jaraknya menurut formula di atas dengan alat microwave dioda detector.Dengan rincian dasar :

sumber yang memancarkan radiasi panas dan cahaya yang dapat diukur jaraknya dengan konsep bahwa benda yang memancarkan radiasi dengan suhu tertentu dapat ditentukan jaraknya dari detektor(microwave dioda detector) dengan rumusan:
s = mc(dt2-dt1)/Bil
untuk jarak matahari dan bumi karena sumber radiasi (dalam hal ini matahari) memancarkan bentuk radiasi ‘cahaya dan panas’ serta suhu matahari sangat tinggi maka formulasi yang digunakan :
E = mc^2 = mgh = mc(dt2-dt1)
dengan demikian, hasil  penelitian  kami menunjukkan bahwa jarak bumi matahari dipastikan mendekati 100 km.
KESIMPULAN
Jadi jarak bumi dan matahari tidaklah 150 juta kilometer dan ilmu astronomi yang dipelajari sekarang harus mengalami koreksi lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar